(wadu tunti) |
Situs Wadu Tunti terletak di Dusun Ncuhi,
Desa Bumi Pajo, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima. Wadu Tunti atau batu
tulis (wadu = batu dan tunti = tulis) adalah salah satu peninggalan
zaman kerajaan jawa kuno pada saat datang ke tanah Bima. Wadu Tunti ini
dipercaya oleh masyarakat setempat adalah hasil tulisan tangan oleh
Patih Gajah Mada, dimana batu ini menceritakan seorang bangsawan jawa
duduk di singasana dan di kelilingi oleh dayang-dayang dan di bawahnya
terdapat seekor anjing penjaga.
Letak Desa Bumi Pajo terletak di antara
perbatasan Bima dan Dompu, dalam perjalanan akan menuju ke Bumi Pajo
anda akan ditemani pemandangan alam yang indah dengan udara yang sejuk
dan hamparan kebun kopi yang berjejer di sepanjang jalan, karena
rata-rata dari penduduk Desa Bumi Pajo adalah berprofesi sebagai
petani.
Untuk menuju Desa Bumi Pajo ke Dusun
Ncuhi bekisar antara 60 meter di kaki gunung Rora, jalanan mudah di
tempuh dengan memakai mobil maupun kendaraan roda dua dari Dusun Ncuhi
berhubung jalannya sudah di hotmik dan beraspal, kemudian untuk menuju
situ Wadu Tunti anda bisa berjalan kaki atau menggunakan sepeda motor
yang jaraknya dari Dusun bekisar 20 meter.
Setelah tiba di situs, mata kita akan
dimanjakan dengan suasana alam yang harmonis dengan view pegunungan
Donggo Soromandi.
Sangat mudah menemukan situs wadu Tunti, kita tinggal
menanyakan kepada warga setempat, berhubung warga Dusun Ncuhi sangat
ramah-ramah.
Kondisi situs Wadu Tunti saat ini sangat
terawat, dibangun sebuah bangunan dan di pagari dengan diameter 2×5
meter, Warga setempatpun sangat menjaga Situs ini. Bagi mereka situs
tersebut merupakan warisan leluhur mereka.
Banyak cerita yang menarik tentang situs
Wadu Tunti ini yang berkembang di sekitar warga setempat, yang paling
menarik yaitu sebagian warga Dusun Ncuhi meyakini bahwa mereka masih
mempunyai silsilah darah dari Pati Gajah Mada, karena kepercayaan mereka
Pati Gajah Mada berasal dari tanah Bima atau disebut dengan Dana Mbojo,
karena di bukit sebelah utara Dusun Ncuhi terdapat kuburan kuno yang
oleh warga setempat menganggap bahwa itu adalah kuburan Patih Gajah
Mada.
0 komentar:
Post a Comment