Kerajaan Dompu yang kini menjadi kabupaten Dompu merupakan sebuah kerajaan kuno di Indonesia. Kerajaan ini terletak di antara kabupaten Bima dan kabupaten Sumbawa saat ini. Mayoritas penduduk kini beragama Islam, dengan tradisi dan budaya yang juga mayoritas Islam.Bangsawan Dompu atau keturuan raja-raja hingga kini masih ada. mereka
dipanggil "Ruma" atau "Dae". Istana Dompu, sebagai lambang kebesaran
telah lama lenyap. Konon bangunan istana itu sudah diubah menjadi masjid raya dompu saat ini. Namun rumah kediaman raja masih ada hingga sekarang dan terletak di kelurahan Bada.
Pada tahun 2000-an, tim peneliti dari Jakarta, yang dipandu langsung oleh Bupati Dompu H Abubakar Ahmad menemukan situs berupa tapak kaki Gajah Mada di wilayah Hu'u sekitar 40 kilometer dari pusat kota Dompu Banyak yang meyakini Mahapatih Gajah Mada tewas dan atau menghabiskan sisa hidupnya di daerah ini.
Suku Dompu di pulau Sumbawa, tersebar di 4 kecamatan, yakni kecamatan Hu'u, kecamatan Dompu, kecamatan Kempo dan kecamatan Kilo.Selain
suku Dompu yang mendiami pulau Sumbawa, terdapat beberapa suku lain
yang juga hidup dan tinggal di pulau Sumbawa ini, yaitu suku Bima,
Donggo dan Sasak yang juga merupakan suku asli Nusa Tenggara Barat.
Selain itu ada juga beberapa suku pendatang,seperti suku Melayu, Bugis,
China, Arab, Bali dan Timor yang mendiami daerah tersebut.
Orang Dompu berbicara dalam bahasa Dompu, yang kadang disebut juga sebagai bahasa Mbojo.
Menurut cerita asal-usul Dompu, dahulu kala di daerah ini merupakan salah satu daerah bekas kerajaan, yaitu Kerajaan Dompu. Kerajaan Dompu diperkirakan merupakan salah satu kerajaan tua. Arkeolog dari Pusat Balai Penelitian Arkeologi dan Purbakala, Sukandar dan Kusuma Ayu, dari hasil penelitiannya menyimpulkan Kerajaan Dompu, adalah merupakan salah satu kerajaan tua di wilayah timur Indonesia.
Berdasarkan catatan sejarah di Dompu, sebelum adanya kerajaan di daerah Dompu ini, telah ada beberapa kepala suku yang disebut sebagai “Ncuhi” (Raja kecil).
Pada masa itu ada 4 orang Ncuhi yang berkuasa, yaitu:
- Ncuhi Hu`u yang berkuasa di daerah Hu`u (sekarang kecamatan Hu`u)
- Ncuhi Saneo yang berkuasa di daerah Saneo dan sekitarnya (sekarang kecamatan Woja dan Dompu).
- Ncuhi Nowa berkuasa di Nowa dan sekitarnya.
- Ncuhi Tonda berkuasa di Tonda (sekarang wilayah desa Riwo kecamatan Woja Dompu).
Dari keempat Ncuhi tersebut yang paling terkenal adalah Ncuhi Hu`u.
Masyarakat suku Dompu sebagian besar memeluk agama Islam. Sedangkan
sebagian kecil ada juga yang memeluk agama Kristen Protestan, Kristen
Katolik, Hindu dan Budha.
Para ulama bagi masyarakat suku Dompu, merupakan golongan masyarakat
yang dianggap terhormat dan terpandang, selain itu ada golongan
masyarakat yang terdidik dan memiliki ekonomi yang baik juga dianggap
sebagai orang terhormat.
Rumah Adat Daerah Dompu
Uma Jompa (Lumbung Padi) |
Uma Panggu (Rumah Panggung) |
Suku Dompu memiliki bangunan rumah tradisional, yaitu Uma Jompa dan Uma Panggu. Uma Jompa berfungsi sebagai lumbung padi. Sebenarnya Uma Jompa ini tidak hanya suku Dompu yang memilikinya, masyarakat Bima juga memiliki Uma Jompa yang bahkan lebih banyak dari yang ada di wilayah Dompu.
Sedangkan Uma Panggu,yaitu rumah yang terbuat dari kayu atau papan, yang berbentuk panggung. Uma panggu dapat dibedakan atas jenis konstruksinya, yaitu Uma Ceko yang merupakan rumah asli Dompu dan Uma Pa’a Sakolo yang dibawa masyarakat migran Bugis yang dibangun di daerah pesisir.
0 komentar:
Post a Comment